Alamat:
Kendal, Ds. Kramat, Kec. Nganjuk, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur (64419)
Jam Kerja:
Senin-Sabtu: 07:00-18:00 WIB
Alamat:
Kendal, Ds. Kramat, Kec. Nganjuk, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur (64419)
Jam Kerja:
Senin-Sabtu: 07:00-18:00 WIB
Nganjuk. Meningkatkan kualitas pengajaran dan memperkuat kemampuan guru dalam mengajar matematika dan sains, YPI Baitul Izzah Nganjuk bekerjasama dengan Klinik Pendidikan MIPA (KPM) cabang Surabaya mengadakan workshop matematika dan sains untuk guru. Kegiatan workshop ini berlangsung di Aula YPI Baitul Izzah dan diikuti oleh puluhan guru matematika dan sains dari berbagai sekolah di kabupaten Nganjuk. Ada 61 guru dari SD/MI, 18 guru dari SMP/MTs, dan 29 guru dari SMA/MA yang hadir dalam kegiatan workshop, Sabtu (2/11).
Kegiatan ini dibuka oleh Bapak Dr. dr. M. Nurhadi, M.Kes selaku Ketua YPI Baitul ‘Izzah Nganjuk. Disampaikan bahwa adanya workshop ini diharapkan guru menjadi kontributor untuk memupuk generasi masa depan yang unggul.
Workshop yang berlangsung dari pagi hingga siang ini diisi materi terkait pembelajaran matematika nalaria realistik oleh Drs. H.M. Arodhi selaku kepala KPM Surabaya. Tujuan dari workshop yakni guru dapat melaksanakan pembelajaran matematika dan sains yang mudah, menyenangkan dan berprestasi nasional-internasional.
Bapak Arodhi menjelaskan bahwa guru perlu melengkapi beberapa hal terkait proses pembelajan sehingga dalam mengelola kegiatan pembelajaran MIPA terjadi suasana menyenangka, siswa mudah memahami dan melahirkan prestasi. Hal yang harus dilengkapi meunurut Bapak Arodhi yakni cara berpikir guru dan strategi, “memiliki cara berpikir suprarasional dalam melaksanakan amanah mendidik dan mengajar, memahami strategi dan metode mencapai tujuan dan target prestasi akademik, memiliki dan menguasai ‘resources’ bahan atau materi ajar dan kurikulum pembelajaran yang baik dan berkelanjutan, selanjutnya adanya wadah event kompetisi/lomba untuk menyalurkan dan membuka peluang anak meraih prestasi,” jelasnya.
Lanjutnya Bapak Arodhi menjelaskan bahwa berpikir suprarasional yaitu berpikir menggunakan hati sehongga mempertimbangkan hal-hal yang tidak kasat mata, tidak terindera oleh pancaindra atau hal yang gaib. “Guru suprarasional akan melibatkan Allah dalam merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran dan mencapai hasil belajar. Maka akan ada pada diri guru karakter komitmen (menyenangi), kompeten (mau belajar), konsisten (sabar) dan ikhlas (tawakal),” ungkap Bapak Arodhi.
Usai memaparkan materi, kegiatan dilanjutkan dengan latihan soal. Di akhir acara, para guru dapat melihat pameran buku oleh KPM. Workshop ini diharapkan menjadi langkah awal untuk mendorong inovasi pembelajaran matematika dan sains yang lebih efektif, demi menciptakan generasi muda yang lebih cerdas dan siap bersaing di era global.