Rihlah Ilmiah: Mengukir Inspirasi, Mengasah Intelektual
Malaysia. Rombongan rihlah ilmiah SMAI Incen Baitul Izzah tiba di Malaysia dan berkunjung di Masjid Putra Jaya pada hari pertama, Selasa Siang (12/11). Rihlah ilmiah merupakan agenda rutin yang diselenggarakan oleh Pondok Pesantren At-Taqwa dengan tujuan memperluas pandangan dan menambah wawasan dengan mengunjungi situs bersejarah secara langsung. Kegiatan ini juga merupakan sarana untuk mengaplikasikan ilmu, khususnya adab dan akhlak dalam kehidupan bermasyarakat.
Lanjutnya rombongan rihlah ilmiah menginjakkan kaki di Balai Jawi sebagai sebuah pusat pembudayaan ilmu yang menawarkan kemudahan, program dan aktiviti berteraskan ilmu pengetahuan sebagai usaha memupuk pembangunan intelektual, spiritual, moral dan etika untuk golongan pelajar, guru, profesional dan juga awam. Di Balai Jawi rombongan rihlah mengikuti kajian setelah sholat subuh bersama ustadz dan ustadzah pada Rabu (13/11).
Kegiatan rihlah ilmiah yakni pembelajaran tatap muka langsung dan mengunjungi tempat-tempat bersejarah islam di Malaysia. Siswa SMAI Incen Baitul Izzah berkesempatan mempresentasikan makalahnya di seminar internasional yang mengusung tema pendidikan islam unggul; sejarah, konsep dan aplikasinya di Malaysia-Indonesia yang dihadiri narasumber Prof. Wan Mohd Nor Wan Daud selaku Pengasas RZS-CASIS UTM dan Dr. Adian Husaini sebagai Pendiri Pesantren At-Taqwa Depok.
Ada delapan siswa yang mengikuti rihlah ilmiah dan menyajikan makalah untuk dipresentasikan diantaranya Azzahra Chesya Anabel (Menjaga Kesehatan Remaja Muslim: Peran Gaya Hidup dalam Mewujudkan Generasi Sehat), Aurellia Shafa Kayla (Teori Big Bang dalam Perspektif Al-Qur’an), Nurlita A’yun Maulani (Fenomena LGBT dalam Perspektif Psikologi dan Islam), Daqirotul Ilmiah (Problematika Adab Bermedia Sosial pada generasi Z dan Solusinya), Zhoofiroh Aanisah Nur Faadhilah (Pendidikan Adab dan sistem Pendidikan Formal: Analisis Tantangan dan Solusinya Menurut Al-Quran), Erdhina Alviana Nur (Problematika Tasyabuhh Umat Islam dan solusinya), Naufal Rahagian Althaafi (Kedewasaan dalam Mengambil Keputusan: Permasalahan dalam Konteks Sosial), dan Nouvan Faalih Ardafie (Kontroversi pemikiran Stephen Hawking Mengenai Keberadaan Tuhan dan Penciptaan Alam Semesta dalam Perspektif Teologi Islam).