Skip to content
- Konsep Dasar
Dalam perjalanannya Sekolah Insan Cendekia dikembangkan sebagai sekolah Islam unggul. Predikat ini tidak melekat begitu saja pada lembaga tetapi melalui proses yang panjang. Predikat keunggulan juga tidak berawal dari kemewahan dan kelebihan prasarana yang tersedia, tetapi lebih menekankan keunggulan pada proses pembelajaran dan manajemen pengelolaan sekolah, dan keunggulan yang dimiliki juga bukan label lembaga tetapi lebih pada pengakuan masyarakat atas kinerja sebagai lembaga pendidikan.
Pengembangan sekolah Islam Insan Cendekia sebagai sekolah unggul dikembangkan berdasarkan konsep dasar, yaitu :
a. menyalurkan bakat dan kemampuan peserta didik yang lebih/cerdas (di atas rata-rata). Dengan konsep dasar ini standar rekruitment siswa baru di Insan Cendekia menjadi hal yang sangat penting dan menjadi pertimbangan yang utama. Siswa baru sebagai input dalam proses pendidikan di Insan Cendekia telah didesain sedemikian rupa, sehingga mereka akan mampu dan survive dalam mengikuti proses pembelajaran dan akan menjadi output sesuai target, visi dan misi Insan Cendekia Boarding School.
b. Memberikan pelayanan yang homogen (proses pendidikan yang standar). Setiap siswa yang berhasil lolos dan diterima di Insan Cendekia, akan mendapatkan pelayanan pendidikan dengan standar pelayanan yang sama dan homogen. Sehingga setiap siswa akan merasakan kebersamaan dan rasa solidaritas yang tinggi selama mengikuti proses pendidikan di Insan Cendekia.
c. Memberikan pelayanan pendidikan yang individual. Dalam proses pelayanan pendidikan di Insan Cendekia, setiap siswa akan berkembang sesuai dengan potensi dan talenta masing-masing. Proses pembelajaran diarahkan kepada pelayanan yang lebih individual, sehingga siswa dapat berkembang secara maksimal sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan masing-masing.
d. Melakukan pembinaan sumber daya manusia yang unggul dan mampu menghadapi tantangan globalisasi. Dengan konsep ini maka sumber daya manusia (SDM) yang ada di Insan Cendekia harus memiliki standar unggul yang diproses dan dibina secara sistematis, terprogram dan kontinue, agar senantiasa terbarukan kompetensinya sesuai dengan perkembangan jaman, IPTEK dan dinamika masyarakat, baik dalam konstelasi nasional maupun dalam persaingan global.
- Prasyarat Keunggulan Insan Cendekia
Sebagai lembaga pendidikan dengan standar sekolah unggul, dengan dukungan semua pihaak baik guru, karyawan, pemerintah, orang tua/masyarakat, sekolah Islam Insan Cendekia mampu memenuhi prasyarat-prasyarat sebagai berikut :
a. Filsafat inti pelaksanaanya bersifat kohesif dan menyeluruh; artinya dalam membangun dan mengembangkan sistem Insan Cendekia sebagai lembaga pendidikan melibatkan semua pihak yang berkepentingan, secara simultan dan terus menerus.
b. Strategi pencapaian target didasarkan pada program sekolah;artinya untuk mencapai target-target yang telah ditetapkan guna mencapai visi dan misi sekolah dilakukan secara terprogram dan terencana. Dibiasakan semua kegiatan yang dilaksanakan oleh lembaga direncanakan secara matang dengan program-program yang jelas dan terukur baik secara pembiayaan maupun secara hasil.
c. Keterlibatan secara efektif masyarakat pada sekolah; maknanya Insan Cendekia sebagai lembaga pendidikan berbasis manajemen yang otonom menempatkan masyarakat pada posisi yang utama disamping unsur pemerintah dan sekolah. Masyarakat melalui komite sekolah/madrasah diberdayakan secara maksimal dan elegan dalam pengembangan sekolah.
d. Melibatkan guru, siswa, orangtua dan masyarakat dalam pengambilan keputusan;semua keputusan yang bersifat kebijakan strategis dalam pengembangan sekolah selalu melibatkan semua unsur, sehingga keberhasilan program menjadi tanggungjawab bersama.
e. Mengembangkan dan menggunakan metode pembelajaran yang aktif (active learning); pembelajaran yang dikembangkan di sekolah Islam Insan Cendekia mayoritas dengan proses pembelajaran aktif.
f. Memfokuskan kegiatan lembaga pada upaya pencapaian tujuan; program-program yang dipilih dan ditetapkan dalam APBS/M (Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah/Madrasah) adalah program-program kegiatan yang memang terarah pada pencapaian visi dan misi sekolah.
g. Pengharapan guru terhadap keberhasilan siswa tinggi; dikembangkan dikalangan guru Insan Cendekia sebagai motivator bahwa fokus pembelajaran yang dijalankan adalah untuk keberhasilan siswa. Guru dalam proses pembelajarannya tidak boleh berpikir yang lain kecuali siswa dalam belajarnya berhasil.
h. Pembiayaan dan sumber daya cukup memadai; tidak ada sekolah berkualitas dengan biaya murah. Oleh karena itu sekolah Insan Cendekia melaksanakan manajemen terbuka pada masyarakat bahwa pendidikan yang berkualitas membutuhkan biaya yang tinggi. dengan membangun kesadaran yang tinggi dan kejujuran bersama orangtua dan masyarakat, Insan Cendekia dapat membiayai proses pendidikannya yang berkualitas mencapai 80% secara mandiri. Artinya peran pemerintah (biaya dari APBN) hanya tinggal 20%, kekurangannya (80%) diperoleh dari partisipasi orang tua siswa, masyarakat dan usaha sendiri yang halal dan tidak melanggar peraturan.
- Standar Mutu Sekolah Islam Insan Cendekia
Sekolah Islam Insan Cendekia dalam mewujudkan sebagai sekolah unggul memiliki standar mutu yang :
a. Jelas; artinya terdokumentasi secara baik sehingga dapat dilihat dan dibaca.
b. Dapat dicapai; artinya standar yang ditetapkan secara rasional dan logis sangat mungkin untuk bisa diraih.
c. Dapat diterima; artinya standar yang ditetapkan dapat diterima oleh semua pihak yang berkepentingan dengan Insan Cendekia.
d. Teramati dan terukur; maksudnya bahwa standar yang ditetapkan meskipun sebagai standar tetapi tetap bersifat dinamis terhadap perkembangan jaman dan kemajuan dunia pendidikan, tidak statis dan kaku.
e. Harus tinggi; apalah artinya kita akan membangun sekolah berkualitas apabila standar yang kita tetapkan rendah atau biasa-biasa saja. Oleh karena itu Insan Cendekia dalam menetapkan standar keunggulannya menggunakan standar yang tinggi baik secara nasional maupun internasional.
Standar mutu yang telah berhasil ditetapkan dalam membangun sekolah Insan Cendekia meliputi :
A. Berkaitan dengan siswa, meliputi :
1) Standar penerimaan; yaitu standar penerimaan siswa baru Insan Cendekia dengan sistem sendiri yang mandiri dengan pola tes (psikotes, tes akademik yang terintegrasi) secara terbuka (transparan) dengan tingkat akuntabilitas yang tinggi. Semua siswa yang berminat masuk menjadi Insan Cendekia tanpa membedakan asal sekolah dan kemampuan diberikan kesempatan yang sama untuk ikut seleksi.
2) Standar akademik; yaitu standar kompetensi akademik yang harus dimiliki siswa Insan Cendekia agar tercapai visi dan misi sekolah. Standar akademik sangat terkait dengan sistem kurikulum yang dikembangkan di Insan Cendekia (dibahas dalam bab sendiri). Standar akademik yang harus dimiliki siswa minimal dapat memberikan bekal kepada siswa untuk mampu bersaing masuk ke perguruan tinggi terbaik di Indonesia, dan mampu survive selama studi lanjut.
3) Standar kelulusan; standar kelulusan di Insan Cendekia adalah lulus 100%, dengan rata-rata nilai ujian akhir yang jujur dan obyektif 75% (kategori A) dan dapat diterima di perguruan tinggi negeri favorit dalam dan luar negeri minimal 90%.
4) Standar keterampilan; standar keterampilan yang harus dimiliki siswa Insan Cendekia meliputi empat aspek kecakapan hidup (life skill) yang meliputi; cakap secara personal, cakap secara akademik, cakap secara sosial dan cakap vokasional (keterampilan TIK) yang disesuaikan dengan talenta dan perkembangan siswa.
5) Standar kehadiran; Sekolah Insan Cendekia dirintis dengan sistem berasrama (boarding school) sehingga standar kehadiran yang ditetapkan sangat tinggi (diatas 95%). Karena siswa dapat dilayani proses pembelajarannya oleh guru selama 24 jam.
6) Standar tugas-tugas; karena tuntutan standar akademik yang tinggi tentu berimbas pada standar tugas-tugas yang diberikan kepada siswa juga harus tinggi, jelas, sistematis, terstruktur, dan terukur. Semua tugas tersebut harus mendukung dan relevan dengan proses pembelajaran yang dijalani siswa.
7) Standar perilaku; artinya siswa-siswa selama mengikuti pendidikan di Insan Cendekiadiberikan pembiasaan berperilaku akhlakul karimah sesuai dengan nilai-nilai Agama Islam, baik di sekolah, di asrama maupun di masyarakat.
8) Standar berpakaian; semua siswa Insan Cendekia harus berpakaian yang sesuai syariat Islam, baik siswa perempuan maupun laki-laki. Berpakaian tidak hanya sekedar menutup aurat secara harfiah/fisik, tetapi yang lebih penting adalah kemampuan menutup aurat dari perilaku yang dilarang oleh ajaran agama.
9) Standar prestasi tinggi; setiap siswa Insan Cendekia sejak masuk hari pertama sudah diberikan tantangan prestasi yang terbaik yang bisa dilakukan oleh masing-masing siswa. Belajar tidak sekedar rutinitas berangkat ke sekolah dan mencapai nilai tinggi, tetapi belajar diartikan sebagai optimalisasi kompetensi yang dimiliki siswa sesuai kapasitas masing-masing. Nilai bukan ukuran prestasi, tetapi kemajuan yang signifikan dari setiap proses pembelajaran itu yang lebih penting.
10) Standar pembinaan siswa; pembinaan siswa di Insan Cendekia dilakukan secara simultan dan terencana yang dilakukan oleh tiga komponen proses pembelajaran yaitu bidang kesiswaan melalui OSIS, bidang kurikuler melalui ekstra kulikuler, dan bidang keasramaan dengan pembinaan IMTAQ
11) Standar pelayanan; Insan Cendekia menerapkan standar pelayanan prima dan maksimal, baik secara akademis, emosional maupun sosial dengan melalui bimbingan dan konseling, wali kelas, guru asuh, wali asrama, tutorial sdb.
12) Memiliki tujuan sosial dan akademis yang jelas; maksudnya sekolah Insan Cendekia tidak boleh menjadi menara gading yang tegak berdiri dan bagus hanya untuk dirinya sendiri, tetapi harus menjadi menara air yang dapat memberikan konstribusi positif bagi lingkungannya.
13) Memiliki daya juang dan bekerja keras; artinya Insan Cendekia yang dibangun atas dasar idealisme, segenap insan yang terlibat di dalamnya harus memiliki daya juang yang kokoh dengan semangat kerja keras dan cerdas.
14) Memberikan dan mendorong siswa mandiri dan bertanggungjawab; artinya segala program dan proses di Insan Cendekia tidak semata-mata diarahkan pada prestasi akademik, akan tetapi juga dapat menciptakan situasi dan kondisi yang memberikan dan mendorong kemandirian serta tanggungjawab peserta didik.