Sejarah

Muqaddimah

Anak adalah ujian dan amanah bagi orang tuanya. Sebagaimana Imam Al Ghazali berkata :

“Anak adalah amanah bagi orang tuanya, hatinya bersih, suci dari segala ukiran dan gambaran. Anak akan selalu menerima segala yang diukirnya dan akan cenderung terhadap apa saja yang mempengaruhinya. Maka apabila dia dibiasakan untuk melakukan kebaikan, niscaya akan seperti itulah anak terbentuk, sehingga kedua orang tuanya akan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Namun apabila si anak dibiasakan untuk melakukan kejahatan dan diterlantarkan bagai binatang liar, sengsara dan celakalah dia. Maka dosanya akan ditanggung langsung oleh kedua orang tuanya sebagai penanggung jawab dari amanat Allah SWT”.

Menjadi kewajiban orang tua untuk memberikan bekal pendidikan yang baik bagi putra/putrinya sehingga dapat mengantarkan mereka menggapai cita-citanya baik di dunia maupun di akhirat. Karena pendidikan pada hakikatnya bukan sekedar tranfer pengetahuan, namun ada sebuah proses internalisasi nilai-nilai yang membutuhkan waktu dan lingkungan yang kondusif untuk dapat menghasilkan sosok manusia seutuhnya atau insan kamil. Sosok Insan kamil yang dimaksud mengacu pada al-qur’an yaitu manusia yang sempurna dari segi rohaniah, intelektual, intuisi, sosial dan aktivitas kemanusiaannya.

Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu dan relevansi serta efisiensi manajemen pendidikan. Pembangunan sistem pendidikan harus didasarkan pada karakter yang unggul. Dengan karakter yang unggul, sekolah akan mampu mempersiapkan peserta didik menjadi pemimpin yang rahmatan lil ‘alamin.

Sebagai wujud nyata dari upaya sekolah untuk menyiapkan pemimpin yang amanah sebagaimana yang diamanatkan pemerintah, maka SMA Islam Insan Cendekia Baitul ‘Izzah lahir untuk menjadi sekolah alternatif dalam menjawab tantangan jaman di era milineal ini. Kebutuhan generasi yang unggul dan berakhlaq untuk menjawab tantangan di masa depan. SMA Islam Insan Cendekia Baitul ‘Izzah sebagai satuan pendidikan yang berbasis Aklaqul Islamiyah dalam pelaksanaanya diharapkan dapat menghasilkan mutu lulusan peserta didik yang unggul dalam penguasan sains dan berbudi pekerti luhur sebagaimana yang dibutuhkan masyarakat dewasa ini.

Untuk tujuan itulah SMA Islam Insan Cendekia Baitul ‘Izzah melalui program dan sistem pendidikannya tidak hanya menekankan pada aspek prestasi akademik semata, akan tetapi juga mendidik generasi muda untuk berakhlaq mulia yang dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan sistem seperti inilah SMA Islam Insan Cendekia Baitul ‘Izzah diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan pendidikan Indonesia dan bersinergis dengan orang tua mempersiapkan generasi mendatang sebagai calon pemimpin umat yang unggul, berkarakter dan berizzah dalam menghadapi tantangan global.

Dengan memohon pertolongan dan ridho Allah SWT, kami ingin memberikan kontribusi yang terbaik yang kami miliki dalam rangka membantu orang tua bersama-sama menyiapkan generasi muslim yang cerdas dunia dan akhirat melalui pedidikan. Keberadaan lembaga pendidikan ini diharapkan dapat menjadi alternatif model lembaga pendidikan yang Islami dengan pola terpadu dan komprehensif yang berorientasi pada pembentukan generasi Rabbani, generasi muslim yang menguasai ilmu pengetahuan serta berbekal iman dan taqwa kepada Allah SWT.

Sejarah

Sebagai jawaban atas kekhawatiran orang tua dan kebutuhan akan pendidikan yang Islami dan berkualitas, maka pada tahun 1999 Ta’mir Masjid Baitul ‘Izzah mendirikan sebuah yayasan yang bergerak dibidang pendidikan dengan nama Yayasan Pendidikan Islam Baitul ‘Izzah dengan akte notaris Rudy Effendi No 7 tanggal 8 Juli 1999.

Pendirian yayasan tersebut merupakan suatu kebutuhan yang mutlak perlu karena pada tahun itu pula telah berdiri Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu (TKIT) Baitul ‘Izzah, dan salah satu syarat untuk mendirikan lembaga pendidikan pra sekolah (TK) harus ada yayasan yang menaunginya. Pendirian TKIT Baitul ‘Izzah merupakan pengembangan dari lembaga pendidikan non formal yang terlebih dulu ada yaitu Taman Pendidikan Al Qur’an (TPA) Baitul ‘Izzah.

Pengurus YPI Baitul ‘Izzah pada awal berdirinya mengambil dari kepengurusan Ta’mir Masjid Baitul ‘iIzzah yang berada di lingkungan kelurahan Kauman Jl. Gatot Subroto No. 1A Nganjuk. Mereka ini adalah tokoh masyarakat perintis berdirinya Masjid Baitul ‘Izzah di lingkungan kelurahan Kauman. Sehingga sejak awal berdiri, Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Baitul ‘Izzah Nganjuk tidak berada pada naungan organisasi sosial manapun.

Seiring dengan berkembangnya lembaga pendidikan formal dan menangkap kebutuhan masyarakat Nganjuk akan lembaga pendidikan Islam yang terpadu di wilayah Nganjuk, maka pada tahun 2001 YPI Baitul ‘Izzah bersama tokoh-tokoh yang punya kepedulian dengan dunia pendidikan Islam mendirikan SD Islam Terpadu sebagai jenjang kelanjutan TK Islam Terpadu Baitul ‘Izzah yang telah 2 tahun berdiri.

Dengan kepengurusan yang ada dirasakan kurang memungkinkan menangani lembaga pendidikan formal tingkat dasar yang diharapkan dapat berkembang, maka YPI Baitul ‘Izzah membentuk Badan Penyantun dengan ketua dr. M. Nurhadi, M.Kes, yang membantu YPI Baitul ‘Izzah dalam upaya pengembangan sarana dan prasarana sekolah, perintis persiapan berdirinya sekolah, mengevaluasi dan menetapkan kebijakan-kebijakan umum sekolah serta mengawal terpeliharanya visi dan misi sekolah.

Pada bulan Juni 2005 diadakan reorganisasi kepengurusan Yayasan Pendidikan dan Ta’mir Masjid Baitul ‘Izzah. Badan Penyantun membubarkan diri dan personilnya melebur pada kepengurusan Yayasan yang baru. Kepengurusan YPI Baitul ’Izzah yang cukup solid ini telah berhasil mengembangkan amal usahanya di bidang pendidikan, pada tahun 2008/2009 mendirikan SMP Islam Baitul ’Izzah sebagai jenjang kelanjutan SDIT Baitul ’Izzah. SMPI Baitul ’Izzah ini didirikan pada lokal baru yang terletak di jalan Wilis Kelurahan Kramat Kecamatan Nganjuk.

Berikutnya pada tahun 2013 didirikanlah lembaga pendidikan SMA Islam Insan Cendekia Baitul ’Izzah sebagai kelanjutan jenjang pendidikan SMP yang berada dalam satu kompleks pendidikan dengan SMP Islam Baitul ’Izzah. Khusus pendirian lembaga SMA ini pengurus YPI Baitul ’Izzah bekerja sama (MoU) dengan Lembaga Pengembangan Sekolah Unggul Insan Cendekia ICMI Pusat (LAPSIG – IC) yang menekankan pada keunggulan di bidang IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) dan IMTAQ (Iman dan Taqwa).

Melihat sejarah berdirinya dan komposisi kepengurusan di lingkungan YPI Baitul ‘Izzah, jelaslah bahwa keberadaan lembaga ini sama sekali bukan milik perseorangan/kelompok organisasi tertentu serta tidak berafiliasi pada golongan tertentu. Keberadaan lembaga ini adalah netral, untuk seluruh umat Islam di Nganjuk dan hanya berorientasi pada kepentingan da’wah Islamiyyah guna meneruskan penyebaran risalah Rasulullah SAW lewat jalur pendidikan.