Program Kesiswaan

PENYAMBUTAN DAN PEMULANGAN SISWA

Kami seluruh civitas akademi SMA Incen Baitul Izzah menyadari bahwa perhatian, ketenangan dan ketertiban  siswa sejak masuk di area sekolah perlu diciptakan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka kami para asatidz dan siswa SMA Incen Baitul Izzah berusaha membuat suasana hati seluruh warga sekolah merasa diperhatikan . Salah satu budaya yang kami terapkan adalah penyambutan selamat datang di pagi hari dan berpamitan di sore hari.

Penyambutan siswa, guru dan staf karyawan sekolah di pagi hari merupakan suatu program yang efektif. Terlebih bagi siswa, hal ini akan membuat siswa merasa nyaman karena disambut  oleh guru dan beberapa teman mereka dengan salam dan senyum ramah. Di samping itu melalui program ini akan terpantau kelengkapan atribut sekolah parasiswa dan ketertiban waktu bagi guru dan staf karyawan. Hal ini sejalan dengan upaya untuk menegakkan budaya tertib, disiplin dan tepat waktu di lingkungan sekolah .

Tidak hanya penyambutan di pagi hari,SMA Incen Baitul Izzah juga menerapkan program ketika seluruh jam pelajaran di sekolah berakhir. Ketika kegiatan belajar mengajar selesai, seluruh warga sekolah melaksanakan sholat asar berjamaah dilanjutkan dengan tadarus bersama. Setelah itu, para siswa bersalaman dengan para asatidz dan sesama siswa. Hal ini diharapkan agar tidak ada perasaan dendam atau sakit hati antar warga sekolah ketika berada di sekolah sepanjang hari tadi. Rasa untuk saling memaafkan dan mengasihi sesama muslim diharapkan tumbuh dan menjadi pembiasaan melalui program ini.

Tujuan

  • Memberikan rasa nyaman pada siswa dan rasa tenang pada orang tua
  • Membiasakan budaya hidup disiplin, tertib dan rapi di lingkungan sekolah
  • Menumbuhkan sikap ukhuwah Islamiyah di antara sesama warga sekolah

Target

  • Seluruh siswa, guru dan staf karyawan SMA Insan Cendekia Baitul Izzah disambut ketika datang
  • Seluruh siswa, guru dan staf karyawan SMA Insan Cendekia Baitul Izzah berpamitan dan bersalam – salaman ketika pulang

Pelaksana : Program ini dilakukan oleh semua unsur di sekolah meliputi siswa, guru, dan staf karyawan dengan penjadwalan yang sudah disepakati.
Penanggung Jawab : Waka bagian  Kesiswaan
Penyambutan : di pintu gerbang sekolah
Pemulangan : di mushola sekolah.

BRIEFING SENIN

Setiap pekan siswa dikumpulan untuk kegiatan briefing yang diadakan pada hari senin setelah kegiatan apel pagi. Siswa dikondisikan dengan tertib dan berbaris rapi di halaman depan SMA Islam Insan Cendekia Baitul ‘Izzah. Sikap disiplin dan tertib dalam mengikuti kegiatan briefing harus terus diterapkan, untuk melatih siswa fokus menerima arahan dari pihak sekolah.

Briefing senin juga digunakan sebagai sarana sosialiasai informasi penting oleh pihak sekolah kepada siswa. Kegiatan  sekolah akan efektif jika setiap pekan diadakan briefing. Hal hal maupun permasalahan yang sedang  terjadi dan memiliki pengaruh terhadap perkembangan psikologi siswa perlu segera dikomunikasikan pada saat briefing. Kegiatan briefing senin ini juga memberikan pembelajaran berkomunikasi di depan umum serta melatih sikap kepemimpinan dan kedisiplinan siswa. Upaya ini juga memberi kesempatan guru-guru untuk mengkomunikasikan berbagai agenda sekolah maupun hal hal yang menjadi kebijakan sekolah secara bergilir.

Tujuan

  • Melatih ketertiban siswa pada acara skala besar
  • Melatih sikap disiplin, kepemimpinan dan berkomunikasi di depan umum.

Target

  • Tersosialisasinya kebijakan maupun informasi sekolah pada siswa
  • Adanya langkah seragam dalam mengemplementasikan kebijakan-kebijakan terbaru dari sekolah antara siswa, guru, dan pimpinan sekolah.

Sasaran : Semua siswa SMA Islam Insan Cendekia Baitul ‘Izzah
Pelaksana : Guru SMA Islam Insan Cendekia Baitul ‘Izzah
Penanggng Jawab : Koord. Kesiswaan
Peserta : Semua guru dan siswa SMA

Tempat dan Waktu

  • Lapangan SMA Islam Insan Cendekia Baitul ‘Izzah
  • Setiap hari senin

KHITOBAH 4 BAHASA

Khitobah merupakan bagian dari ketrampilan verbal. Kemampuan ini penting untuk siswa. Hal ini karena untuk melatih dan mengasah kemampuan berkomunikasi siswa SMA Islam Insan Cendekia Baitul Izzah. Siswa yang terlatih berkomunikasi diharapkan dalam jangka panjang siap berinteraksi dan bersoasialisasi dengan tepat di masyarakat. Selain itu, khitobat tidak hanya melatih komunikasi, namun juga kesiapan dan pemitihan materi yang tepat untuk disampaikan ke orang lain.

Persiapan untuk berbicara di depan umum membutuhkan persiapan materi dan mental. Penguasaan materi akan menjadikan penampilan di depan umum menjadi semakin baik dan meyakinkan. Pembelajarn di depan umum perlu ada pembiasaan untuk melatih mental anak. Dengan demikian, SMA Islam Insan Cendekia Baitul Izzah menerapkan khitobah setiap empat hari awal hari efektif sekolah setelah sholat dhuhur.

Khitobah dilaksanakan selama tujuh menit yang disampaikan bada sholat dhuhur oleh siswa secara bergilir. Siswa akan menyampaikan materi berdasarkan tema yang telah ditentukan. Siswa dituntut menyampaikan khitobah menggunakan empat bahasa. Dengan pengaturan, kelas X menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Kelas XI menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Jawa. Selanjutnya kelas XII menggunakan bahasa Jawa dan bahasa Arab. Khusus untuk bahasa Inggris dan Arab hanya difungsikan untuk bagian pendahuluan dan penutupan saat khitobah.

Tujuan

  • Melatih siswa untuk percaya diri dan mengomunikasikan sebuah tema di depan teman-temannya serta ustadzah.
  • Melatih siswa dalam penguasaan empat bahasa (bahasa Indonesai, bahasa jawa, bahasa Arab, dan bahasa Inggris) dalam berkomunikasi.

Target

  • Semua siswa SMA Islam Insan Cendekia Baitul Izzah mempunyai kesempatan berbicara di depan teman-temannya serta ustadz/ah.
  • Siswa dapat berkomunikasi di depan umum sesuai tema yang telah dijadwalkan

Pelaksana : Semua wali kelas dan OSIS
Penanggung Jawab : Koord. Keagamaan
Pembina : Siswa kelas X, XI, XII oleh ustad
Tempat : Tempat ibadah (masjid/musholla)
Waktu : Selesai sholat dhuhur

04. LDKS (Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa)

Kepemimpinan adalah hal yang perlu ditanamkan pada siswa sejak dini. Melatih disiplin dan sikap kepemimpinan yang baik perlu adanya pembiasaan dan pengawasan yang berkelanjutan. Kedisiplinan dan sikap kepemimpinan yang sesuai dengan koridor islami diharapkan akan menjadi profil kepribadian yang tertanam baik pada diri siswa. Harapan  ini perlu direalisasikan dengan perencanaan program yang akan selalu terpantau dengan baik.

Program LDKS (Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa)menjadi langkah strategis untuk melatih mental & spiritual siswa agar memiliki kebiasaan disiplin dalam ibadah, tertib dan teratur dalam merencanakan kegiatan serta mempunyai sikap kepemimpinan yang baik dan terarah. 

Pengawasan terhadap aktifitas siswa di sekolah tidak selalu harus dilakukan oleh guru, peran serta siswa juga diperlukan. Hal ini diharapkan agar siswa mempunyai sikap kepedulian, kepemimpinan dan disiplin akan dapat terwujud.

Tujuan : Melatih sikap kepemimpinan dan kedisiplinan pada siswa

Target

  • Terbantunya pengawasan terhadap aktifitas siswa di sekolah
  • Terlatihnya tim PPDS( Petugas Penegak Disiplin Sekolah) untuk mengatur, mengawasi dan membantu terwujudnya kedisiplinan di sekolah

Sasaran : Siswa SMA Insan Cendekia Baitul Izzah
Pelaksana : Siswa SMA yang dipilih oleh wali kelas masing – masing
Penanggunng Jawab : Waka  Kesiswaan

Ruang lingkup

  1. PPDS mempunyai tugas pada beberapa aktifitas siswa, antara lain:
  2. Aktifitas salat
  3. Aktifitas istirahat
  4. Aktifitas makan
  5. Aktifitas razia bawaan siswa yang tidak sesuai aturan
  6. PPDS memiliki wewenang untuk mengingatkan, menegur dan melaporkan kepada guru

05. SILATURRAHIM KE ORANGTUA SISWA

Perhatian sekolah pada siswa tidak terbatas ketika siswa di sekolah. Permasalahan siswa, lingkungan rumah, hubungan antar keluarga dalam rumah siswa perlu juga diketahui. Hal ini diharapkan agar pihak sekolah dapat memberikan saran, bantuan dan melakukan tindakan yang sesuai. Data-data mengenai perilaku siswa di rumah akan menjadikan pihak  sekolah dapat mengambil langkah tepat bagi siswa tersebut. Silaturrahim antar sekolah dan orangtua di rumah dirasa penting untuk dilakukan . Hubungan sekolah dan rumah pun diharapkan akan semakin membaik.

Interaksi antar orangtua dan guru di rumah siswa dapat juga digunakan guru untuk menyampaikan beberapa hal yang berkenaan dengan prilaku siswa ketika di sekolah dan kebijakan – kebijakan  sekolah. Kesamaan langkah antar guru dan orangtua terhadap permasalahan siswa penting pula disampaikan ketika guru dan orangtua bertemu dan santai di rumah siswa. Sekolah dapat pula menerima masukan-masukan penting dari orangtua untuk kebaikan sekolah. Orangtua akan merasa memiliki peran di sekolah dan punya andil yang baik untuk kemajuan sekolah melalui saran-saran yang bersifat konstruktif.

Tujuan

  • Terjalinnya komunikasi positif antara sekolah dan orangtua
  • Tersampaikannya visi misi sekolah pada orangtua
  • Sebagai cara untuk menjalin silahturrahim antara pihak sekolah dan siswa

Target

  • Hubungan yang baik antara pihak sekolah dan orang tua siswa tercapai
  • Guru dan staf karyawan dapat mengunjungi seluruh  tempat tinggal siswa
  • Mendapat masukan positif dari orang tua guna memajukan sekolah

Sasaran : Seluruh siswa SMA Insan Cendekia Baitul Izzah
Pelaksana : Seluruh guru dan staf karyawan
Penanggung Jawab : Waka Kesiswaan
Tempat : Tempat tinggal wali murid SMA
Waktu : Satu bulan sekali, sabtu tiap pekan ke-2


06. INFAQ SISWA

Membiasakan siswa untuk berinfaq merupakan langkah yang baik untuk menanamkan kepedulian siswa SMA Islam Insan Cendekia Baitul ‘Izzah pada sesama. Berinfaq adalah perbuatan yang sangat dianjurkan agama. Langkah ini akan menjadikan siswa mempunyai kemauan untuk menyisihkan uang sakunya untuk berinfaq.

Ketika kemampuan siswa untuk berinfaq mulai tumbuh, dibutuhkan pengumpulan dana infaq dan penyalurannya sesuai tujuan dan saasaran yang tepat. Wujud kepedulian siswa ini dipastikan bisa tersalur pada yang berhak menerima.

Uang infaq yang terkumpul akan di salurkan kepada keluarga warga sekolah yang sedang berkabung atau digunakan untuk kegiatan bakti sosial yang dilaksanakan pada saat bulan ramadhan dan kegiatan PHBI lainnya.

Tujuan

  1. Untuk menumbuhkan kebiasaan berinfaq bagi siswa
  2. Menumbuhkan perasaan peduli pada sesama  yang membutuhkan bantuan maupun yang mempunyai ekonomi di bawah mereka

Target

  1. Terkumpulnya dana infaq dari siswa SMA Islam Insan Cendekia Baitul ‘Izzah
  2. Tersalurkannya dana infaq siswa kepada yang berhak

Sasaran : Sasaran kegiatan ini adalah seluruh siswa
Pelaksana : Seluruh siswa kelas X s.d XII
Penagggung jawab : Koordinator kesiswaan

Waktu :

  • Setiap hari Jum’at di kelas
  • Setiap Jum’at dikumpulkan pada Koordinator Kesiswaan

Penyaluran setiap awal tahun ajaran untuk :

  1. Keluarga warga sekolah yang sedang berkabung
  2. Masyarakat sekitar yang membutuhkan.

07. PEMBIASAAN TERTIB WUDLU & SHOLAT

Sholat merupakan ibadah yang penting mendapat perhatian. Aktivitas siswa yang hampir 9 jam di sekolah membutuhkan perhatian dan penanganan yang serius. Pembinaan pantauan saat belajar, istirahat maupun ibadah merupakan program dan aktivitas yang sangat membantu tumbuh kembangnya siswa SMA Islam Insan Cendekia Baitul ‘Izzah.

Wudlu dan sholat adalah aktifitas yang dilakukan siswa di sekolah merupakan aktifitas ibadah dasar yang harus dimiliki siswa. Ada tiga kali aktifitas wudlu dan sholat yang dilakukan di sekolah oleh siswa, yaitu sholat subuh, sholat dhuhur, dan sholat ashar. Tiga kali sholat dan wudlu ini menjadi tanggung jawab sekolah untuk membina dan mengawasinya sehingga wudlu dan sholat siswa menjadi sempurna. Dengan harapan kesempurnaan wudlu dan sholat siswa di sekolah bisa dilanjutkan ketika siswa beraktifitas yang sama di rumah yaitu sholat magrib, isya dan subuh.

Budaya sekolah yang mengharap siswa tertib ketika memasuki masjid, adab dalam masjid juga perlu pembiasaan yang baik. Program pembiasaan tertib wudlu dan sholat siswa merupakan program yang sangat mendukung terciptanya budaya sekolah yang baik.

Tujuan:

  1. Pengendalian aktifitas siswa ketika di masjid dan tempat wudlu
  2. Tertibnya aktifitas wudlu dan sholat
  3. Terciptanya budaya tenang dan tertib di tempat sholat

Target:

  1. Tegaknya budaya sekolah
  2. Tertib wudlu dan sholat
  3. Shaf sholat yang rapi
  4. Sempurnanya wudlu, sholat, dan dzikir siswa

Sasaran : Sasaran kegiatan ini adalah semua siswa
Pelaksana : Seluruh guru dan Tim Keagamaan dibantu Osis divisi Imtaq
Penanggung jawab : Koordinator kesiswaan
Tempat : Di masjid
Waktu : Pelaksanaan sholat Dhuha, Dhuhur & Ashar


08.  PEMBIASAAN MAKAN YANG ISLAMI

Tertib makan adalah budaya sekolah yang perlu mendapatkan perhatian dengan melakukan bimbingan dan pendampingan. Disamping pantauan ketertiban siswa juga patauan adab makan secara Islami perlu ada bimbingan. Keterlibatan semua unsur di SMA Islam Insan Cendekia Baitul ‘Izzah sangat penting dalam membina siswa dapat makan sesuai dengan adab Islami dan standart Kesehatan.

Pendampingan makan siswa merupakan agenda rutin yang harus dilakukan setiap hari. Budaya sekolah yang mengharapkan tertib makan dan tertib beraktivitas di kantin akan sangat efektif jika kebersamaan seluruh elemen SMA Islam Insan Cendekia Baitul ‘Izzah tertib aktif didalamnya.

Teknis pelaksanaan

  1. Siswa makan berkelompok dengan rapi dan didampingi oleh guru/ karyawan
  2. Siswa menghabiskan makanannya dan tidak mubadzir
  3. Siswa membuang sampah pada tempatnya
  4. Siswa mencuci piringnya sendiri      

Tujuan

  1. Siswa dapat makan sesuai adab makan islami         
  2. Siswa dapat makan sesuai standar kesehatan

Target

  1. Siswa dapat makan dengan tertib
  2. Semua meja didampingi oleh Ustad dan Ustadzah
  3. Siswa makan tanpa mubadzir

Sasaran : Semua siswa SMA Islam Insan Cendekia Baitul ‘Izzah
Pelaksana : Seluruh guru dan karyawan
Penanggung jawab : Koordinator kesiswaan
Tempat : Kantin dan dapur

Waktu : Senin dan Sabtu

  • Kantin pukul 10.00
  • Dapur pukul 12.15

09. KEPUTRIAN

Islam memberikan taklif pada anak-anak yang sudah baligh. Janji surga dan neraka mulai diberikan pada anak- anak yang sudah baligh. Memberikan bekal pengetahuan syar’i pada anak-anak yang menginjak baligh sangat penting sehingga siswa-siswi yang sudah menghadapi usia baligh mengetahui hal-hal yang perlu dilakukan.

Dasar pemikiran

  1. QS, 2:222

“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang membersihkan diri

2. Al-Hadits

  • Diangkat catatan Allah dari tiga orang yaitu: orang yang tidur sampai ia bangun, anak sehingga ia baligh(dewasa) dan orang gila sampai ia sadar
  • Suruhlah anak untuk sholat apabila ia sudah berumur tujuh tahun. Apabila ia sudah berumur sepuluh tahun hendaklah kamu pukul jika ia meninggalakan sholat ( HR.  Tirmidzi)

3. Jumhur ulama diantaranya sayyid sabiq dalam kitab “fiqih sunnah” berpendapat bahwa anak mendapatkan masa haidnya atau mencapai usia baligh untuk pertama kali minimal diusia 9 tahun

Nama kegiatan: masa remajaku

Tujuan

  1. siswi memahami dan mampu melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslimah yang mukallaf terhadap Allat SWT dengan baik dan penuh kesadaran
  2. siswi memahami tentang mensturasi, sirkulasi, dan kewajiban bersuci dan dapat bersuci (mandi besar) dengan baik dan benar
  3. siswi dapat menjaga kebersihan diri pada saat mensturasi
  4. siswi lebih siap secara mental dalam menghadapi perubahan-perubahan yang dialami pada masa transisi baik perubahan phisik ataupun phisikis
  5. siswi memahami batas dan tata pergaulan antara mahrom dan bukan mahron serta cara berpakaian seorang muslimah yang baik dan benar

Target

  1. siswi memiliki kesadaran tentang beban kewajiban dan tanggung jawab ketika akil baligh
  2. siswi memiliki pemahaman tentang mensturasi, sirkulasi dan bersuci dan bersikap terhadap keadaan dirinya
  3. siswi memiliki pemahaman  tentang pentingnya menjaga kebersihan pada waktu haid
  4. siswi memiliki pemahaman tentang perubahan yang terjadi pada dirinya setelah baligh baik secara phisik maupun phisikis
  5. siswi memiliki pemahaman tentang pergaulan, terutama dengan lawan jenis yang bukan mahrom dan tentang cara berpakaian muslimah yang baik dan benar

Sasaran : Sasaran kegiatan ini adalah siswi SMA Islam Insan Cendekia Baitul Izzah

Materi kegiatan :

  1. Tanggung jawab anak baligh
  • Menumbuhkan kesadaran sebagai seorang muslimah yang baligh
  • Memiliki kewajiban
  • Memiliki tanggung jawab
  • Menerima dampak perbuatan menimpa diri sendiri

2. Kewajiban anak baligh

  • Kewajiban sholat
  • Menyegerakan dan menjaga sholat
  • Ancaman bagi yang meninggalkan sholat
  • Amal yang baik dan buruk dicatat oleh Allah
  • Kewajiban puasa, qodho puasa bagi orang yang haid
  • Amalan-amalan pada saat haid

3. Haid dan bersuci (mandi besar)

  • Masa haid dan masa suci
  • Cara mengetahui kapan harus bersuci
  • Kewajiban bersuci
  • Waktu bersuci dan sholat bagi yang bersangkutan
  • Cara bersuci (mandi besar)

4. Kebersihan diri pada saat haid

  • Menjaga kebersihan tubuh, rambut dan kuku
  • Memakai dan mengganti pembalut
  • Membersihkan pembalut dan membuangnya
  • Membersihkan pakaian dalam

5. Perubahan-perubahan fisik dan psikis

  • Pada saat haid
    • Rasa sakit pada sebagian tubuh
    • Kadar lemak yang berlebih (keringat)
    • Emosi yang tidak stabil (sensitive dan suka marah)
  • Pasca haid
    • Perubahan bentuk tubuh
    • Munculnya organ tubuh baru, krisis kepercayaan diri
    • Ketertarikan pada lawan jenis

6. Pergaulan dan komunikasi

  • Mahram dan bukan mahram
  • Menahan pandangan dari lawan jenis yang bukan mahram
  • Cara berpakaian muslimah
  • Cara berhias seorang muslimah
  • Pergaulan lawan jenis
  • Menyentuh lawan jenis (bersalaman)
  • Berdua dengan lawan jenis tanpa mahram
  • Adab di rumah
  • Tidur terpisah
  • Meminta izin untuk masuk kamar
  • Adab masuk rumah (bertamu)

Pelaksana : Tim Keputrian
Penanggung jawab : Koordinator Keagamaan
Tempat : Kelas
Waktu : Setiap Sabtu pukul 07.00-08.00


10.AMT (Achieemennt Motivation Training)

Siswa tidak lepas dari masalah. Hal ini wajar karena kita hidup bersosial dengan orang lain yang memiliki karakter berbeda-beda. Permasalahan yang sering muncul dari siswa berbeda-beda.  Hal ini sesuai dengan perubahan setiap jenjang kelas.  Selain permasalahan setiap jenjang kelas, terdapat permasalahan yang pasti terjadi ketika masa abu-abu. Permasalahan tersebut yaitu tumbuhnya  merah jambu di hati anak-anak untuk lawan jenis.  Hampir semua siswa SMA mengalami permasalahan ini. Permasalah ini jika tidak ditangani dengan tepat dan cepat akan  berpengaruh besar dalam kualitas siswa, khususnya dalam menempuh proses pendidikan akademik, nonakademik, dan karakter.

Selain permasalahan timbulnya benih-benih merah jambu di hati anak-anak, terdapat permaslahan yang sering timbul yaitu (1) keegoisan dalam diri siswa, (2 ) perselisihan dengan sesama teman, khususnya perbedaan jurusan, (3) dan kurangnya motivasi belajar. Melihat banyaknya permasalahan siswa yang kompleks perlu adanya memberikan training motivasi untuk mengurangi permasahan. Anak-anak dapat berpikir dewasa dan benar untuk bersikap. Selain itu,  mengantarkan siswa SMA bekal motivasi yang baik adalah sebuah keharusan. Achievement Motivation Training adalah bekal baik bagi siswa yang akan berjuang dalam meraih prestasi terbaik di sekolah.Kegiatan ini dilaksanakan dua kali setiap semester dalam serangkaian acara Malam Bina Iman dan Taqwa (MABIT) dan khusus kelas XII di akhir semester II medekati Ujian Satuan Pendidikan (USP).

Tujuan:

  1. Menumbuhkan kesadaran kebutuhan beribadah siswa SMA Islam Insan Cendekia Baitul Izzah.
  2. Menumbuhkan pemikiran dan perilaku baik siswa SMA Islam Insan Cendekia Baitul Izzah.
  3. Menumbuhkan sikap kemandirian, tangguh, dan tangguang jawab dalam menyelesaikan masalah.
  4. Menumbuhkan sikap mau dan mampu bersaing untuk berprestasi.

Target:

  1. Siswa dapat melakukan aktifitas AMT dengan baik dan mandiri.
  2. Siswa tumbuh menjadi siswa tangguh, berkarakter baik, dan berprestasi.

Pelaksana :  Tim BK dan wali kelas
Penanggung Jawab : Koordinator  Kesiswaan
Sasaran :  Siswa SMA Islam Insan Cendekia Baitul Izzah
Waktu : Semester I dan II

Materi :

  1. Bertanggung Jawab Menjadi Pribadi Berprestasi
  2. Kemandirian
  3. Ketangguhan Belajar
  4. Pemimpin Berkarakter dan Unggul

11. WISATA PENDIDIKAN ( Outing Class dan Rihlah)

Pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang melibatkan siswa untuk mengamati, mempelajari sesuatu hal yang  bersifat kongkrit dan langsung. Pembelajaran secara nyata ini dinilai efektif untuk para siswa. Pembelajaran dengan mengamati obyek dilapangan akan lebih berkesan pada siswa dibandingkan dengan pembelajaran yang bernuansa ceramah di kelas. Suasana pembelajaran yang bersifat rekreatif akan membuat siswa tidak jenuh sekaligus menambah wawasan yang mungkin tidak didapat di sekolah.

Pemilihan obyek wisata yang menarik namun tetap mengandung unsur pembelajaran diharapkan dapat mengurangi kejenuhan siswa dalam kegiatan belajar di sekolah.

Sehubungan dengan hal tersebut, SMA Incen Baitul Izzah memiliki Program Wisata Pendidikan berupa kegiatan outing class dan rihlah. Kegiatan ini berusaha melengkapi pembelajaran dan memenuhi keinginan siswa akan suasana lain dalam proses KBM.Para siswa akan mempelajari suatu hal yang dilakukan dengan suasana santai dan menyenangkan.  Belajar dengan kesan yang mendalam semacam ini akan berkesan bagi siswa.

Tujuan                                                       :

  1. Siswa dapat belajar secara kontekstual
  2. Siswa dapat melakukan kegiatan ilmiah (misalnya: riset, pengamatan, penulisan laporan)
  3. Siswa dapat berwisata bersama – sama teman sekolah

Target:

  1. Siswa dapat melaksanakan karya wisata dengan aman dan terkendali
  2. Siswa mendapatkan pengetahuan yang terpadu antara di sekolah dan di lapangan
  3. Siswa mendapatkan pengalaman melakukan kegiatan ilmiah
  4. Siswa dapat bersikap baik dan benar di tempat umum
  5. Siswa mendapatkan pengalaman belajar sambil berwisata
  6. Siswa dapat melaporkan baik secara lisan maupun tulis data yang telah dikumpulkan

Sasaran : Siswa SMA Insan Cendekia Baitul Izzah kelas 10- 12

Pelaksana :

  1. Tim Jenjang kelas 10 – 12
  2. Waka Kurikulum dan Waka Kesiswaan

Penanggung Jawab : Waka Kesiswaan   
Tempat : Menyesuaikan (dalam kota dan luar kota)

Waktu :

  • Outing class satu tahun sekali
  • Rihlah / Kunjungan kampus 2 th sekali

12. KESADARAN BERIBADAH

Menjadikan siswa mempunyai akhlaq karimah, salah satu indikatornya adalah siswa mampu melaksanakan sholat dengan kesadaran dan sempurna gerakan maupun bacaan sholatnya. Gerakan dan bacaan sholat sudah diberikan dan dipraktekan di kelas sejak kelas 10. Namun menuju kesempurnaan sholat siswa perlu ada sistem kontrol untuk kembali lagi untuk membangun habit ibadah yang dilaksanakan melalui kesadaran pribadi.

Lembar kontrol ibadah melalui program BLP merupakan langkah yang penting yang di lakukan siswa setiap hari. Langkah ini diharapkan dapat mengontrol dan mengingatkan kembali kesadaran beribadah siswa. Sesuatu hal yang dilakukan berulang-ulang akan menjadikan pembiasaan yang baik. Amaliah ibadah yang dilakukan sehari-hari, membutuhkan kontrol di sekolah sebelum siswa melakukan aktifitas yang sebenarnya di rumah.

Tujuan:

  1. Mengoptimal kesadaran beribadah sesuai dengan tarjet masing-masing siswa
  2. Melaksanakan ibadah dengan kesadaran sendiri tanpa di komando orang lain

Target:

  1. Siswa dapat melaksanakan amaliah ibadah dengan baik dan benar sesuai tuntunan Syar’i
  2. Menumbuhkan habit kebiasaan dalam ibadah sehari-hari dengan kesadaran sendiri

Sasaran : Seluruh siswa
Pelaksana : Seluruh ustad-ustadzah
Penanggung Jawab : Wali kelas masing-masing dan BK
Tempat : Di kelas atau mushola
Waktu : Sesudah Mengaji pagi


13. PENANGANAN KHUSUS (PENCURIAN, PERGAULAN, KECELAKAAN, DAN KEHILANGAN)

Saat di sekolah, siswa banyak melakukan aktivitas. Aktivitas tersebut tidak lepas dari interaksi antar siswa dan guru, maupun dengan siswa yang lain. Kecenderungan siswa pun bermacam-macam dalam bergaul maupun berinteraksi. Perselisihan antar siswa tidak bisa dihindari, bahkan ini dapat menimbulkan perkelahian. Perselisihan ini sering terjadi karena sikap ego anak-anak sering muncul. Hal ini juga terpengaruh dan memiliki pengaruh terhadap kesalahan pergaulan. Anak-anak SMA cenderung ingin dipenuhi keinginanya dan sulit menerima perbedaan orang lain. Selain permasalahan di atas, permasalahan terkait dengan tanggung jawab barang pribadi juga masih kurang. Kehilangan dan pengambilan barang atau uang yang bukan haknya masih sering terjadi.

Adanya permasalahan-permasalahan di atas harus mendapat penanganan secara tepat dan cepat. Penanganan diharapkan untuk memberi jera kepada siswa yang melakukan pelanggaran. Anak-anak kembali kepada tujuan yang benar sebagi siswa yang berkarakter baik. Maka perlu adanya penanganan dengan baik.

Tujuan:

  1. Memberikan solusi yang tepat bagi berbagai kasus yang terjadi
  2. Memberikan pelajaran berharga bagi siswa yang terkait.
  3. memberikan pelajaran bagi siswa yang tidak melakukan kasus-kasus tersebut untuk semakin menghindari dan lebih berhati-hati.

Target:

  1. Terselesaikannya berbagai kasus dengan solusi yang tepat
  2. Tegaknya aturan dan budaya sekolah yang sudah disepakati
  3. Memberikan pelajaran berharga bagi siswa pelaku maupun siswa yang tidak melakukan
  4. Meminimalkan berbagai pelanggaran yang terjadi di SMA Islam Insan Cendekia Baitul Izzah

Sasaran : Seluruh siswa SMA Islam Insan Cendekia Baitul Izzah

Pelaksana:

  1. Pencurian dan kehilangan     : Wali kelas,  BK, Koordinator Kesiswaan
  2. Pergaulan                               : Wali kelas, Koordinator Kesiswaan
  3. Kehilangan                             : Koordinator Kesiswaan, wali kelas, dan BK
  4. Kecelakaan                             : Wali Kelas, UKS, Koordinator Kesiswaan

Penanggung Jawab: Koordinator Kesiswaan
Tempat: SMA Islam Insan Cendekia baitul Izzah
Waktu: Menyesuaikan.


14. PHBI/PHBN

Peringatan hari besar Islam dan nasional adalah momen tersendiri yang perlu untuk sekedar diperingati. Hal itu dilakukan untuk memberikan peran moral pada siswa arti dan semangat berprestasi. Memberikan kesan yang baik akan tiap momen hari besar Islam maupun nasional adalah langkah yang perlu diagendakan.

Siswa akan lebih mengenal dan menghargai perjuangan yang pernah terjadi dan dapat mengambil hikmah yang baik dari peristiwa-peristiwa yang diperingati. Selain itu, PHBI/BHBN sebagai kegiatan untuk mewadahi potensi yang dimiliki siswa/siswi SMA IIslam Insan Cendeki Baitul Izzah. Kegitan ini diisi dengan berbagai perlombaan. Perlombaan akan melibatkan semua siswa. Perlombaan ini antara lain lomba akademik, keolahragaan, ketrampilan, dan kebersihan kelas. Dengan demikian, keunggulan siswa dalam belajar maupun keuletan siswa dalam meraih prestasi dapat diasah dengan maksimal. Selain itu, juga menumbuhkan sportif dari siswa.

Tujuan:

  1. Siswa mengetahui momen-momen bersejarah pada agama dan nasional
  2. Siswa dapat mengambil pesan moral dari setiap momen yang ada
  3. Siswa dapat mengasah prestasi, bakat, dan minat pada momen PHBI/PHBN

Target:

  1. Terlaksananya peringatan hari besar Islam maupun Nasional
  2. Siswa dapat berpartipasi dalam kegiatan yang ada
  3. Siswa dapat berkompetisi dalam mengukir prestasi

Pelaksana : Koordinator Kesiswaan dan Kepanitiaan

Penanggung Jawab : Koordinator Kesiswaan

Tempat : SMA Islam Insan Cendekia Baitul Izzah

Waktu :

Untuk PHBI:

  • Ramadhan : Targhib Ramadhan, Pondok Ramadhan, Zakat Fitrah, Sholat Ied, Baksos, dan Halal Bi Halal
  • 1 Muharram : MABIT
  • Hari Besar Islam Lainnya : Insidental

Untuk PHBN:

  • 17 Agustus HUT RI : Lomba Setiap Kelas
  • Hari Besar Nasional Lainnya : Insidental

15. PAMERAN KARYA SISWA (SCIENCE FESTIVAL)

Memberikan kesempatan siswa untuk mempublikasikan karyanya adalah langkah tepat untuk menumbuhkan rasa kepercayaan diri siswa. Ketika rasa percaya diri siswa tumbuh diharapkan tumbuh pula prestasi mereka. Kebanggaan diri dengan berbagai karya yang dipajang, dilihat oleh banyak orang memberikan kesan sendiri pada siswa.

Kesan yang baik bahwa mereka pernah berkarya  akan menjadikan pengalaman berharga pada siswa. Pengalaman sukses semacam ini perlu ditumbuhkan sehingga suatu saat akan sangat berharga pada kehidupan siswa di masa yang akan datang.

Pameran karya siswa adalah program yang erat kaitannya dengan pelajaran – pelajaran yang menghasilkan produk. Contohnya pelajaran Seni Budaya, Prakarya, Karya Ilmiah Remaja dll, Produk – produk ini yang memungkinkan siswa membuat dengan rencana dan kesungguhan. Ketika siswa mempunyai target dalam berkarya serta mempunyai harapan untuk dipamerkan siswa akan mengerjakan setiap pekerjaannya dengan baik dan sungguh- sungguh. Apalagi siswa dapat menentukan harga dari produk yang akan dipamerkan.

Tujuan : Sebagai wadah aktualisasi diri siswa

Target :

  1. Siswa dapat mengikuti pameran karya siswa
  2. Wali murid dan tamu undangan dapat melihat hasil karya siswa

Sasaran : Siswa SMA Islam Insan Cendekia Baitul ‘Izzah
Pelaksana : Kepanitiaan
Penanggung Jawab : Koord Kesiswaan
Tempat : Aula saat ada event Baiz Olympiad dan lantai satu saat pengambilan rapot SMA Islam Insan Cendekia Baitul ‘Izzah
Waktu : Akhir Semester dan masa sosialisasi PPDB (Februari)


16. STUDENT FAIR ( BAIZ Olimpiade)

Menjadi tuan rumah yang baik bagi banyak tamu membutuhkan pelatihan dan pembiasaan. Mengundang banyak sekolah untuk bertanding di sekolah kita juga membutuhkan  persiapan yang baik. Mempersiapkan berbagai lomba yang diselenggarakan di satu tempat membutuhkan koordinasi yang terencana dan tertib.

Memberikan pengalaman  berhadapan dengan banyak orang baik sesama siswa maupun orang yang lebih tua juga perlu diberikan kepada siswa  SMA Insan Cendekia Baitul Izzah. Partisipasi siswa dalam  mempersiapkan kegiatan juga dilibatkan dengan bimbingan Ustadz dan Ustadzahnya. BAIZ Olimpiade adalah moment penting yang melibatkan banyak siswa dari berbagai sekolah dalam berbagai lomba yang digelar di SMA Insan Cendekia Baitul Izzah.

Ajang kreativitas, ketelitian, kompetisi semacam ini  tepat untuk diadakan karena selain sebagai ajang promosi sekolah , partisipasi siswa dalam kegiatan ini juga akan memberikan mereka pengalaman untuk mengkoordinasi, mengatur dan mempersiapkan suatu even yang bersifat lebih luas lingkupnya dari pada kegiatan intern.

Tujuan :  

  • Sebagai ajang promosi sekolah
  • Melatih siswa SMA Insan Cendikia Baitul Izzah dalam kepanitiaan
  • Menumbuhkan semangat berkompetisi secara sportif

Target :

  • Mencari siswa yang kompeten di bidang akademik
  • Mendapat calon siswa SMA Insan Cendikia Baitul Izzah yang berprestasi

Sasaran  : Peserta dari SMP se- Karisidenan Kediri dan sekitarnya
Pelaksana : Waka Kesiswaan dan kepanitiaan dibantu siswa kelas 10-12
Penanggung jawab : Kepala sekolah
Tempat : SMA Insan Cendikia Baitul Izzah Nganjuk
Waktu : Bulan Februari


17. MABIT

Selain Kurikulum dari Dinas SMA I Insan Cendekia Baitul ‘Izzah juga memiliki Kurikulum tambahan  yang mencakup materi tambahan Keagamaan. Malam Bina dan Taqwa (MABIT) adalah program tambahan untuk penyampaian kurikulum tesebut. 

Tujuan : Untuk menambah pengetahuan agama Islam siswa sekaligus mempraktikannya
Sasaran : Seluruh siswa SMA Islam Insan Cendekia Baitul ‘Izzah
Pelaksana : Tim guru keagamaan
Penanggung jawab : Koordinator keagamaan
Tempat : Aula SMA Islam Insan Cendekia Baitul ‘Izzah
Waktu : Setiap pertengahan dan akhir semester


18. JELANG MASA REMAJA AKHIR

Siswa SMA dalam pandangan psikologi masuk kedalam kelompok remaja akhir. Masa remaja memberikan ciri tersendiri pada siswa. Banyak hal yang berubah pada siswa sudah menginjak baligh. Mempersiapkan siswa untuk mempunyai bekal yang cukup ketika menghadapi masa puber adalah strategi yang tepat. Siswa akan memahami potensi yang ada pada diri mereka serta bagaimana langkah- langkah yang tepat ketika mereka berhadapan dengan masa puber.

Pengetahuan tentang masa puber bisa ditinjau dari sisi medis, psikologi, dan tinjauan Syar’i. Siswa akan mendapat pengetahuan lengkap tentang masa puber. Di samping mengetahui tugas- tugas Syar’i yang menjadi beban mereka. Pembekalan menghadapi masa puber bagi siswa adalah agenda yang tepat bagi siswa SMA Islam Insan Cendekia Baitul Izzah. Pembekalan ini dilaksanakan ketika kegiatan matrikulasi dan MPLS.

Tujuan :

  1. Memberikan pengetahuan tentang masa pubertas
  2. Memberikan bekal yang cukup bagi siswa dalam menghadapi masa pubertas.

Target : Siswa dapat memahami kewajiban larangan secara syar’i yang sudah mereka terima.
Sasaran : Siswa SMA Islam Insan Cendekia Baitul Izzah
Pelaksana : Kepanitiaan tim
Penanggung jawab : Guru BK, Waka kesiswaan, dan koord. keagamaan
Tempat : SMA Islam Insan Cendekia Baitul Izzah
Waktu : awal semester 1


19. KEGIATAN PASCA PAS (PAT)

Ketegangan dan kejenuhan siswa setelah menghadapi Penilaian Akhir Tahun (PAT) atau Penilaian  Akhir  Semester (PAS) perlu mendapat tempat dan kesempatan untuk mencairkan suasana dan menghilangkan ketegangan. Siswa membutuhkan ruang untuk berkarya serta menunjukkan kemampuannya adalah langkah yang tepat untuk mencairkan suasana. Aktivitas siswa yang sudah direncanakan akan memudahkan pengendaliaannya.

Kegiatan lomba-lomba akan diadakan setelah program remidial yang sudah terjadwal selesai dilaksanakan.Lomba- lomba ringan dan menyenangkan perlu mendapat waktu dan tempat yang cukup. Siswa akan melakukan kegiatan dengan santai, gembira dan terarah. Kesempatan untuk melanggar tata tertib sekolah bisa diminimalisir.

Kegiatan pasca PAS/PAT adalah kegiatan yang tepat untuk  aktivitas siswa dalam pengendalian sekolah. Kegiatan terarah dan terencana serta terkendali dengan baik adalah harapan dari semua elemen SMA Islam Insan Cendekia Baitul ‘Izzah

Tujuan :

  1. Memberikan wadah mencairkan suasana setelah menghadapi ujian
  2. Memberikan kegiatan yang terarah terencana dan terkendali

Target :

  1. Terisinya Pasca PAS/PAT dengan kegiatan yang bermakna
  2. Terkendalinya kegiatan siswa pasca PAS/PAT

Sasaran : Siswa SMA Islam Insan Cendekia Baitul ‘Izzah
Pelaksana : Tim jenjang kelas X-XII
Penanggung jawab :  Koordinator Kesiswaan
Tempat : Area SMA Islam Insan Cendekia Baitul ‘Izzah
Waktu : Setelah PAS/PAT pukul 08.00-12.00


20. PEMBINAAN SISWA BERPRESTASI

Menyiapkan siswa untuk mengikuti lomba- lomba yang akan diadakan di luar sekolah baik yang diadakan oleh lembaga pendidikan tingkat nasional maupun yang diadakan oleh perguruan tinggi negeri maupun swasta merupakan langkah yang perlu ditempuh. Memilih siswa yang mempunyai kemampuan yang baik pada beberapa bidang studi yang sering dilombakan sangat diperlukan. Pembinaan yang diberikan pada mereka tepat sasaran. Siswa juga akan mempunyai semangat untuk belajar, apalagi pelajaran tersebut menjadi pelajaran yang disukai.

Menjadikan siswa semakin terampil dalam menyelesaikan berbagai soal, siswa akan mempunyai wawasan tentang materi lebih dalam dan luas dan memiliki kesempatan untuk berkompetisi melebihi siswa lain adalah bekal yang baik bagi duta sekolah.

Pembinaan siswa- siswa berprestasi sangat penting dilakukan untuk menyiapkan duta sekolah ketika ada even lomba di luarsekolah. Di samping memberikan pengalaman bertanding pada siswa SMA Islam Insan Cendekia Baitul ‘Izzah.

Kadangkala lomba tidak sesuai dengan yang sudah dipersiapkan. Karenanya persiapan dalam mengikuti lomba juga perlu diberikan waktu pembinaan di luar pembinaan yang sudah direncanakan.

Tujuan : Mempersiapkan siswa untuk siap mengukir prestasi
Target : Menghasilkan prestasi terbaik pada semua even lomba yang diikuti.
Sasaran : Siswa berprestasi SMA Islam Insan Cendekia Baitul ‘Izzah
Pelaksana : Tim jenjang, khususnya pengajar: Semua mapel yang terkait dengan kegiatan lomba
Penanggung Jawab :  Koordinator Kesiswaan
Waktu : Pada waktu yang sudah dijadwalkan
Tempat : Menyesuaikan


21. GELAR KREATIVITAS SISWA

Kegiatan gelar kreativitas siswa yang ada di SMA Islam Insan Cendekia Baitul ‘Izzah berisi tentang kegiatan aktualisasi ungkapan kebebasan siswa dalam berkarya & berkreasi, baik kegiatan yang berisi tentang experiment, produk, ataupun penampilan yang bernuansa tulis juga ada yang bernuansa keterampilan. Keterampilan yang dimaksud bernuansa tehknik juga keterampilan berdrama dan keterampilan experiment. Experiment dan drama membutuhkan momen yang tepat untuk menampilkannya. Di samping keterampilan acting siswa  juga perlu difasilitasi.

Gelar kreativitas siswa sebagai ajang kreasi siswa kelompok maupun individu.

Tujuan :

  1. Siswa dapat menampilkan berbagai kreasi dari proses pembelajaran yang pernah dilakukan.
  2. Siswa dapat mengaktualisasikan diri di depan umum.

Target : Tampilnya siswa Ekstrakurikuler
Sasaran : Siswa pengikut ekstrakurikuler
Pelaksana : Guru- guru ekstrakurikuler
Penanggung jawab : Koordinator Kesiswaan
Tempat : Lantai 1 SMA Islam Insan Cendekia Baitul ‘Izzah
Waktu : Akhir semester Pasca PAS


22. WISUDA SISWA KELAS XII

Wisuda  merupakan bagain dari serangkaian kegiatan akhir sekolah. Kegiatan ini sebagai  tanda kelulusan dan pelepasan siswa SMA Islam Insan Cendekia Baitul Izzah. Pelepasan siswa yang telah lulus dari sekolah untuk diserahkan kembali pada orang tua diperlukan momen khusus sehingga menimbulkan kesan tersendiri bagi siswa, guru, maupun orang tua. Selain itu juga sebagai penanda lepas tanggung jawab dalam mendidik anak-anak.

Momen penyerahan kembali dari sekolah kepada orangtua ini perlu dikemas sedemikian rupa sehingga pesan sekolah maupun yayasan kepada orangtua juga dapat tersampaikan sesuai dengan harapan dan visi sekolah yang menciptakan calon pemimpin umat yang unggul dan berakhlak mulia. Selain itu, serangkaian wisuda tidak hanya untuk melepas siswa dari pihak sekolah dan yayasan kepada orang tua, tetapi juga sebagai ajang memeprlihatkan bakat dan kreativitas siswa SMA Islam Insan Cendekia Baitul Izzah.

Tujuan : Melepas dan menyerahkan siswa SMA Islam Insan Cendekia Baitul Izzah kepada orang tua
Target : Terselenggaranya acara wisuda yang lancar dan tertib
Sasaran : Siswa SMA Islam Insan Cendekia Baitul Izzah yang telah lulus
Pelaksana : Tim jenjang kelas XII dan kepanitiaan
Penanggung jawab : Koordinator jenjang kelas XII
Tempat : Aula SMA Islam Insan Cendekia Baitul Izzah
Waktu : setelah USP


23. DO’A BERSAMA

Menjelang ujian kelulusan, siswa membutuhkan bekal yang lebih dari biasanya. Motivasi internal maupun motivasi eksternal sangat diperlukan, situasi kejiwaan yang stabil, serta dorongan spiritual juga diperlukan. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam menghadapi ujian akhir sekolah. Ikhtiar yang sudah dilakukan tentunya membutuhkan dukungan moral dari semua guru dan orangtua sehingga siswa semakin mempunyai bekal mental dalam menghadapi ujian.

Doa bersama yang melibatkan siswa, guru, dan orangtua memberikan kesan baik pada siswa. Perasaan diperhatikan akan memberikan suasana batin tersendiri bagi siswa. Menghadapi Ujian Akhir yang menentukan kelulusan siswa pun terasa menjadi ringan. Usaha yang dilakukan sekolah pun menjadi lebih sempurna ketika mengantarkan siswa menuju Ujian Satuan Pendidikan (USP) Ikhtiar dalam pembelajaran serta berbagai  program menuju sukses Ujian Satuan Pendidikan (USP).  Memotivasi siswa untuk tetap berprestasi dengan berbagai iming-iming hadiah, serta do’a bersama wujud keimanan kita pada Allah SWT. Terakhir adalah perasaan tawakkal pada Allah dengan hasil yang akan dicapai siswa lulus atau tidak lulus diserahkan pada Allah SWT.

Tujuan

  1. Memberikan doa mengantarkan siswa menempuh Ujian Satuan Pendidikan (USP)
  2. Memberikan motivasi dan perhatian pada siswa yang akan menempuh Ujian Satuan Pendidikan (USP)

Target : Memberikan perasaan tenang kepada siswa dalam menghadapi Ujian Satuan Pendidikan (USP)
Sasaran : Siswa kelas 12 SMA Islam Insan Cendekia Baitul ‘Izzah
Pelaksana : Tim jenjang kelas 12
Penanggung jawab : Koordinator jenjang kelas 12
Tempat : Aula SMA Islam Insan Cendekia Baitul ‘Izzah
Waktu : Menjelang Ujian Satuan Pendidikan (USP)


24. RELAKSASI RAIH PRESTASI

Kejenuhan siswa kelas XII dalam menghadapi berbagai beban, tugas, dan persiapan berbagai ujian akademis khususnya Ujian Satuan Pendidikan (USP) maupun ujian praktek, perlu mendapatkan waktu agar suasana santai dan rileks. Kejenuhan menjadikan siswa kelas XII mengalami grafik yang terus menurun dalam berprestasi. Hal ini adalah sesuatu yang sangat tidak diharapkan.

Upaya mencairkan suasana jenuh menjadi suasana cair dan rileks perlu diterima oleh siswa kelas XII. Suasana yang jauh dari materi serius, yang tiap hari dilakukan siswa, perlu diberikan pada siswa kelas XII, dengan kemasan acara yang menjadikan siswa benar-benar nyaman akan dapat melepaskan kejenuhan yang mereka alami. Kegiatan itu sangat baik untuk menjadikan siswa fresh sehingga akan muncul kembali semangat untuk berprestasi. Semangat yang diharapkan untuk bisa mengantarkan siswa mempunyai hasil belajar yang optimal.

Tujuan :

  1. Menghilangkan kejenuhan siswa kelas XII setelah mendapatkan berbagai beban rutinitas
  2. Memunculkan semangat baru untuk berprestasi

Target :

  1. Siswa dapat bergembira bersama
  2. Siswa mempunyai pikiran segar kembali
  3. Siswa mempunyai semangat untuk berprestasi kembali

Sasaran : Siswa kelas XII SMA Islam Insan Cendekia Baitul ‘Izzah
Pelaksana : Tim jenjang kelas XII dan BK
Penanggung jawab : Koordinator kelas
Tempat : Menyesuaikan kondisi (luar kota)
Waktu : Menjelang Ujian Satuan Pendidikan (USP)Semester 1